Thursday, April 21, 2011

Ngeblog aah…

Yuhuu.. long time not ngeblog 
Kebanyakan objekan nulis, jadi lupa ama blog.. alesaaaan!
Hampir tengah malam, dengan setumpuk pekerjaan..
Inilah malam2 saya beberapa bulan terakhir, mencoba mengurangi jam tidur demi keseimbangan hidup. Lho? Hehe..

Yup, saya perlu menulis, lebih tepatnya saya perlu ‘dipaksa’ menulis, di paksa pake duit, hahaha…! Dikiit ;p
Saya merasa perlu keseimbangan antara melakoni peran ibu rumah tangga dan penyaluran obsesi… menulislah satu2nya yang bisa saya lakukan. Bisa dkerjakan di rumah, ngantor sesekali dan duitnya lumayan, teteuup.. ;p

Tapi bukan berarti semuanya mudah, sangat tidak gampang kerja di rumah. Jauh lebih gampang kerja di kantor dengan jam kerja yang telah diatur.
Di rumah, satu2nya waktu yang bisa saya gunakan untuk nulis adalah saat anak tidur, selain itu.. hmm, dapet satu kalimat aja udah untung.

Tapi ini adalah pilihan yang saya buat. Komit untuk mengurus anak langsung, tapi juga ingin punya eksistensi diri (halah,seleb kali!). Jadi pilihan itu saya ubah,bukan anak atau kantor, tapi tidur atau kerja. Saya harus memangkas jam tidur saya untuk bekerja, bukan memangkas hak Nawla untuk mendapat perhatian saya sepanjang waktu.

Berat? Hohoho… sangat. Tapi hal yang sangat sulit, bila itu tidak membunuhmu, akan menguatkanmu, seperti kata suami saya tercinta

Saya mulai terbiasa, tidur 3 jam sehari dan mengurus Nawla sepanjang hari. Dan bolak-balik Jakarta-bogor-karawang. Karena bila terpaksa sesekali meninggalkan Nawla untuk rapat atau liputan,saya hanya bisa menitipkannya di nenek Krawang.
Capek? Ngantuk? Sangat. Tapi adakah cara yang lebih mudah? Tidak ada yang mudah untuk meraih cita-cita bukan?

Terkadang, saat di puncak lelah,saya hampir menyerah. Menerima projek 5 buku, dari 2 kantor plus nulis scenario memang bukan pilihan bijak bagi ibu2 rumah tangga ber-balita tanpa sisten rumah tangga dan pengasuh. Tapi saya ‘terlanjur’ menerima semua itu.. (maruk mungkin lebih tepatnya), yah harus dijalani. Dan tidak ada yang tidak selesai bila saya telah memulai. Itu sudah jd kelebihan plus kekurangan saya, hahaha…

Tak apalah, saya hanya bs berdoa semoga yang saya lakukan ini bukan sesuatu yang di luar batas, ngeri bila tergolong dalam kaum yang serakah. Komitmen saya untuk Nawla tidak berkurang sedikitpun, sambil pelan-pelan menata hidup saya kembali.toh, Nawla juga akan tumbuh jadi dewasa bukan? ada waktunya nanti saya bisa punya lebih banyak waktu, semoga…

Mari berkarya, wahai Ibu2!