Pages

Thursday, November 5, 2015

Pekerjaan Penting Pepe




Perkenalkan, namaku Pepe. Aku adalah seekor Tupai. Walaupun aku termasuk hewan yang mungil, tapi aku punya pekerjaan penting di sini! Nah, ku harap kau sedang duduk manis di tempat yang nyaman, karena aku akan menceritakan satu kisah penting yang membuatku punya pekerjaan penting. Dan mengapa kau harus mendengar cerita ini? Ssst.. nanti akan ku beri tahu!
Baiklah, aku  akan mulai ceritanya.

Ada sebuah tempat yang indah bernama Hutan Palolo di atas sebuah bukit.  Hutan ini kecil, maka jika kau melihat dari jauh di luar bukit, kau akanmelihat bukit ini seperti punya jambul berwarna hijau. Ya, itulah Hutan Palolo. Karena berada di puncak bukit, maka kami para penghuni hutan, harus turun bukit bila ingin mengambil air. Karena sungai terdekat hanyalah sungai kecil Lulubi yang berada di lembah. Perjalanan jauh menuju sungai, membuat beberapa penghuni hutan kesulitan untuk mengambilnya. Nah... di sinilah pekerjaan penting  yang aku maksud! Aku adalah si pengangkut air! Setiap hari aku bolak balik dari lembah ke bukit untuk mengangkut air dengan kantong-kantong air andalanku! Dan ternyata pelanggan setiaku makin banyak. Para Penghuni hutan ini rupanya sangat doyan minum dan main air! Mereka semua sangat mengandalkanku! Aku bangga sekali dengan pekerjaan  ini.

Hingga suatu hari...
Aku melihat air sungai berwarna cokelat pekat! Dandaerah kering pinggiran sungai semakin lebar, yang  artinya, air sungai sedang menyusut. Beberapa bulan ini sungai memang cepat menyusut, sepertinya karena kemarau panjang yangmelandaDan di hari itu aku melihat air sangat menyusut dan kotor sekali! Alirannya membawa sampah-sampah entah dari mana. Aku tak tega mengisi kantong airku, pasti rasa airnya sudah tidak enak untuk diminum. Akhirnya aku pulang dengan kantong kosong dan hati yang kecewa.
Seluruh penghuni hutan berkumpul dengan wajah cemas saat aku bercerita tentang  keadaaan sungai Lulubi. Akupun, cemas bukan kepalang.
“Kita harus mencari sungai yang lain..” Kata Lambo, si Rusa betina yang cantik. “Aku harus mandi 5 kali sehari! Agar tetap segar dan cantik!”
“Benar.. di manakah sungai terdekat selain Lulubi yah?” GumamBoris beruang berbadan besar. “Aku harus minum 10 kantong setiap aku fitnes!” Raungnya murung.

Semua binatang tertunduk sedih dan bingung. Aku juga. Bagaimana cara mencari sungai?
Aha! Kenapa aku tidak memanjat ke ujung Paloloja? Paloloja adalah pohon jati tertinggi di hutan ini, sekaligus tertua. Akarnya yang menyembul ke atas tanah bisa sebesar 3 Boris yang berjejer. Dan untuk memeluk batangnya, mungkin perlu 20 hewan saling berpegangan tangan. Paloloja besar dan tinggi sekali. Juga galak. Duh!Maka, dengan sangat hati-hati aku menjelaskan masalah ini dan meminta ijin pada Paloloja untuk memanjatnya hingga ujung. Paloloja tidak menjawab, hanya berdehem. Lalu kulihat salah satu batangnya mengayun ke bawah untuk mempersilakan aku naik. Wah, ternyata Paloloja tidak segalak yang selama ini kita pikirkan!
Akhirnya aku naik sampai ujung atas Paloloja. Pamandangannya sungguh indah luar biasa! Dunia itu luas sekali, Kawan! Rasanya aku ingin bertualang! Ups! aku hampir lupa pada tujuan utamaku mencari aliran sungai lain. Aku lemparkan pandangan ke sekeliling lembah, tapi.. tak ada tanda-tanda aliran sungai lain selain Lulubi yang dari kejauhanpun terlihat bernarna cokelat pekat.
Tiba-tiba aku mendengar suara berdehem tebal yang lebih kencang..
“EHEM.. PEPE...”
Aku terkejut. Bulu-buluku sepertinya berdiri semua. Itu.. itu Paloloja yang berbicara! “I..i..iyaa.. Paloloja?”
“TAK PERLU KAU MENCARI AIR DARI TEMPAT TERTINGGI, JUSTRU DI BAWAH SANA AIR MENGALIR...”
Aku terkejut luar biasa.“Di bawah? Bawah mana, Paloloja?” tanyaku hati-hati.
“DI UJUNG AKAR TUNGGANGKU YANG MENUKIK KE DALAM TANAH.”
Mataku membulat lebar. Ya ampun! Tentu saja!  pikirku. Air bawah tanah! 
“Terima kasih untuk informasinya Paloloja! Aku akan menggali tanah untuk mencari air!” Aku langsung melompat turun.
Tapi tiba-tiba2, sebuah dahan besar menarikku kembali ke atas.
“TIDAK SEMUDAH ITU, TUPAI KECIL!”
Badanku langsung gemetar. “Ma..maksudmu apa ya Paloloja..?” Aku makin gemetar.
“KAU HARUS BERJANJI SATU HAL PADAKU, BILA TIDAK.. AKU TAK AKAN MEMBIARKANMU TURUN DARI ATAS SINI!”
Rasanya perutku melilit sekali mendengar ancaman itu.. “Jan..janji apa itu Paloloja..?” Mulutku juga gemetar.
“BERJANJILAH UNTUK TIDAK MENGGUNAKAN AIR TANAH DENGAN SEENAKNYA! PERGUNAKAN SESUAI DENGAN YANG KAU PERLUKAN. KARENA BILA KAU BOROS, KELAK TAK AKANADA LAGI AIR UNTUK KALIAN HIDUP! DAN BILA ITU TERJADI... AKU TAK AKAN PERNAH MEMBANTU LAGI, BAHKAN.. MUNGKIN AKU AKAN MENGUSIR KALIAN PERGI DARI HUTAN PALOLO INI!”
Aku sungguh gemeteran, tapi aku langsung mengangguk cepat! “Baik Paloloja! Aku berjanji akan menggunakan air itu dengan sebaik mungkin!”
“BUKAN KAMU SAJA!”
“Oh! Iya..iyaa.. Paloloja! Aku akan memberitahu seluruh penghuni hutan ini! Aku janji Paloloja!”

Singkat cerita... Aku bersama sekelompok penghuni hutan dipimpin oleh Baruba si tikus tanah, berhasil menyelesaikan proyek penggalian sumur hutan. Kini kami dapat mengambil air dengan lebih mudah! Tapi.. sesuai janji kami pada Paloloja, kami tidak lagi menghambur-hambur air dengan boros. Kami tidak mau lagi kesulitan air! Maka kami akan menjaga sumur ini dengan sebaik mungkin. Dan aku? Yaa.. aku memang kehilangan pekerjaan pentingku sebagai pengangkut air handal. Tapi kini aku punya pekerjaan penting lain! Yaitu, menjaga sumur dan berpatroli mengingatkan siapapununtuk hemat air. Termasuk mengingatkanmu, Kawan! Kini kau tahu mengapa aku menceritakan kisah ini padamu, bukan? Sungguh.. ini pekerjaan yang tidak mudah,karena masih banyak yang bandel dan tidak percaya kalau Paloloja pernah berbicara padaku tentang hemat air. Tapi aku tahu ini penting! Dan aku suka pekerjaan penting!

--- selesai ---




No comments:

Post a Comment